Kamis, 14 Desember 2017

Organisasi Dan Tanggung Jawab.

Assalamualaikum Wr.Wb
Sebagai organisasi yang berasaskn Pancasila dan dgn sistem kekeluargaan yg di bangun maka setiap gerak langkah Himpunan mahasiswa Bima senantiasa dilandasi oleh butir-butir Pancasila baik dalam kehidupan organisasi maupun yang tercermin dalam pola pikir, sikap dan tindak anggota Himpunan mahasiswa Bima itu sendri, sehingga Pancasila tidak hanya menjadi sumber inspirasi dan motivasi sja, namun jg menjadi tujuan yang harus diwujudkan, tentunya melalui kerangka kekeluargaan yg telah dibangun sejak awal di dirikan.

Himpunan Mahasiswa Bima (HMB) UIN Malang merupakan wadah sekaligus instrumen yg harus mampu memberikan sumbangsi terbaik, bukan hanya terbatas untuk para anggotanya namun sekaligus untuk masyarakat Dana mbojo, bangsa, negara dan agama serta mampu menempatkan dirinya menjadi “Rahmatan Lil Al`Alamin”.

Selain itu organisasi merupakan salah satu sistem penting dalam kehidupan berdemokrasi dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang mempunyai skala prioritas menciptakan dan bertujuan menghasilkan individu yang kompeten, intelektual, dan kapabilitas dalam menjalankan roda kehidupan demokrasi tersebut dan juga sebagai sarana untuk menjembatani kepentingan mahasiswa Bima di UIN Malang, masyarakat umum, khususnya dou labo dana mbojo.

Secara langsung organisasi dituntut untuk bisa memberikan nilai-nilai lebih dalam menyikapi keberadaan kondisi bangsa kita sekarang ini secara khusus berada di tataran lokal. Disatu sisi, Mahasiswa/pemuda berperan sebagai generasi yang menjadi tonggak estafet pembangunan daerah, disisi lain Organisasi Kedaerahan juga mempunyai fungsi social control dalam mengawasi kinerja dari pemerintah daerah dan perlu mendapat legitimasi serta pengakuan dari pemerintah tersebut demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Oleh sebab itu, mengingat pentingnya peran Organisasi Kemahasiswaan yg bersifat Kedaerahan dlm menjembatani dari berbagai persoalan dan kebutuhan serta memberikan solusi atas persoalan yang ada, maka diperlukan adanya suatu wadah dalam menampung aspirasi ini dan nantinya akan disahkan atau dilegalitaskan sampai pada generasi-generasi selanjutnya.

Dengan demikian hendaklah kita semua bersatu atas nama mahasiswa Himpunan Mahasiswa Bima UIN Malang dengan satu hati, Satu visi dan satu tujuan untuk dou labo dana yg lebih baik. Akhirnya, kami dan terkhusus saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas kepercayaan dan amanah yang telah di percayakan kepada kami, insya allah kami akan melaksanakan segala amanah dan tanggung jawab ini dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. mengutip dari tulisan mahatma gandhi bahwa Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki,,,
wassalamu 'alaikum wr.wb.

Salam Himpunan.
Imamuddin

Jumat, 01 Desember 2017

Pengabdian Sebagai Aksi

Pengabdian Sebagai Aksi
Posisi atau jabatan seseorang dalam organisasi akan selalu berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab orang tersebut dalam organisasi. Semakin tinggi posisi seseorang dalam level jabatan di organisasi, akan memiliki tanggung jawab dan wewenang yang semakin besar. Semakin besar disini artinya semakin luas pengaruh yang ditimbulkannya sebagai akibat dari penggunaan tanggung jawab dan wewenangnya. 

Melalui jabatan yang lebih tinggi seseorang dapat menggunakannya untuk dampak yang lebih luas. Itulah sebabnya jika seseorang dengan jabatan lebih tinggi dan melakukan pengabdian lebih baik, akan memberikan dampak yang lebih luas pada organisasi, dan akan dapat mempengaruhi para bawahan melalui pemberian teladan.Di organisasi apapun,termasuk organisasi kedaerahan selalu memerlukan adanya pengabdian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Hal ini disebabkan, karena tidak mungkin organisasi dapat berkembang jika orang-orang yang ada di organisasi semuanya berpikiran transaksional. Mengapa demikian? Karena organisasi tidak akan mampu mengawasi seluruh perilaku orang-orang yang ada di organisasi, organisasi juga tidak dapat memerintahkan kepada orang-orang di dalam organisasi untuk melakukan pekerjaan diluar keharusannya. Pengabdian merupakan suatu sikap dan perbuatan yang melaksanakan pekerjaan tanpa mengharap adanya imbalan apapun, kecuali hanya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Dalam mencapai hasil sebaik mungkin tersebut ada kemungkinan seseorang harus bekerja lebih dari yang seharusnya dilakukan. Jika memang ada imbalan dari pekerjaan itu, maka imbalan itu bukan menjadi tujuan bekerja, lebih dianggapnya sebagai bonus dari hasil pekerjaan yang dilakukannya.

Pengabdian selalu didasari adanya kecintaan, kecintaan timbul karena adanya pemahaman dan keterlibatan. Melalui pemahaman dan keterlibatan inilah kemudian akan tumbuh kecintaan. Kecintaan kemudian dapat menimbulkan berbagai sikap positif lain. Keberanian dan keikhlasan merupakan sikap-sikap yang hanya bisa muncul karena kecintaan. Dengan keberanian dan keikhlasan tersebut itulah kemudian timbul pengabdian.

Melalui sikap keberanian kemudian mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Seseorang dengan keberanian yang baik, akan memiliki inisiatif yang baik. Akan memiliki kepercayaan diri yang baik, oleh karenanya produktifitas yang dihasilkannya juga akan tinggi. Seseorang dengan keikhlasan dalam bekerja akan memiliki hasil yang lebih hebat lagi. Sikap dan perilaku kerjanya yang dianggapnya sebagai ibadah membuatnya bekerja tanpa pamrih, kondisi ini mendorong perilaku kerja yang tidak asal, perilaku kerja yang tidak kenal pamrih, sehingga menimbulkan perilaku kerja yang tidak kenal lelah. Perilaku kerja seperti ini tentu akan meningkatkan produktifitas tinggi dalam organisasi.

Pengabdian selalu berkaitan dengan upaya mengambil tanggung jawab lebih dari kewajiban yang seharusnya dilakukan. Pengabdian juga selalu berkaitan dengan sikap yang lebih menomor duakan kepentingan sendiri dibandingkan dengan kepentingan bersama atau kepentingan organisasi. Pengabdian juga selalu jauh dari pamrih-pamrih material, hubungan transaksional, dan kebencian. Itulah sebabnya pengabdian dapat terjadi dimanapun posisi atau jabatan orang tersebut berada. Para pemimpin harus menteladankan pengabdian ini bagi siapapun di dalam organisasi, para pemimpin harus mampu merubah jargon-jargon tentang pengabdian menjadi tindakan-tindakan nyata yang dapat dilihat dampaknya. oleh karena itu para pemimpin harus menumbuhkan kecintaan pada orang-orang di dalam organisasi terhadap pekerjaan, profesi, rekan-rekannya dan organisasinya. Semakin banyak orang yang mencintai organisasi, semakin banyak orang yang memahami apa yang menjadi misi organisasi, semakin banyak orang memahami tentang manfaatnya dalam organisasi, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan seseorang untuk memiliki sikap dan perilaku mengabdi. Jargon atau moto tentang bekerja adalah ibadah, ikhlas beramal, pahlawan tanpa tanda jasa merupakan jargon-jargon yang bertujuan untuk memotivasi tumbuhnya pengabdian dimanapun orang tersebut berada dan berperan dalam organisasi, tidak harus menunggu ketika seseorang mendapat jabatan tertentu.

Akhirnya, saya tetapkan HIMPUNAN MAHASISWA BIMA UIN MALIKI Malang sebagai ladang pengabdian itu, membangun ukhwah islamiyah yang hakiki, berdasar kepada nilai serta norma yang dijunjung tinggi dalam masyarakat pada umumnya, terkhusus dou dana mbojo.