Pengabdian Sebagai Aksi
Posisi
atau jabatan seseorang dalam organisasi akan selalu berkaitan dengan wewenang
dan tanggung jawab orang tersebut dalam organisasi. Semakin tinggi posisi
seseorang dalam level jabatan di organisasi, akan memiliki tanggung jawab dan
wewenang yang semakin besar. Semakin besar disini artinya semakin luas pengaruh
yang ditimbulkannya sebagai akibat dari penggunaan tanggung jawab dan
wewenangnya.
Melalui
jabatan yang lebih tinggi seseorang dapat menggunakannya untuk dampak yang
lebih luas. Itulah sebabnya jika seseorang dengan jabatan lebih tinggi dan
melakukan pengabdian lebih baik, akan memberikan dampak yang lebih luas pada
organisasi, dan akan dapat mempengaruhi para bawahan melalui pemberian
teladan.Di organisasi apapun,termasuk organisasi kedaerahan selalu memerlukan
adanya pengabdian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Hal
ini disebabkan, karena tidak mungkin organisasi dapat berkembang jika
orang-orang yang ada di organisasi semuanya berpikiran transaksional. Mengapa
demikian? Karena organisasi tidak akan mampu mengawasi seluruh perilaku
orang-orang yang ada di organisasi, organisasi juga tidak dapat memerintahkan
kepada orang-orang di dalam organisasi untuk melakukan pekerjaan diluar
keharusannya. Pengabdian merupakan suatu sikap dan perbuatan yang melaksanakan
pekerjaan tanpa mengharap adanya imbalan apapun, kecuali hanya untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Dalam mencapai hasil sebaik mungkin
tersebut ada kemungkinan seseorang harus bekerja lebih dari yang seharusnya
dilakukan. Jika memang ada imbalan dari pekerjaan itu, maka imbalan itu bukan
menjadi tujuan bekerja, lebih dianggapnya sebagai bonus dari hasil pekerjaan
yang dilakukannya.
Pengabdian
selalu didasari adanya kecintaan, kecintaan timbul karena adanya pemahaman dan
keterlibatan. Melalui pemahaman dan keterlibatan inilah kemudian akan tumbuh
kecintaan. Kecintaan kemudian dapat menimbulkan berbagai sikap positif lain.
Keberanian dan keikhlasan merupakan sikap-sikap yang hanya bisa muncul karena
kecintaan. Dengan keberanian dan keikhlasan tersebut itulah kemudian timbul
pengabdian.
Melalui
sikap keberanian kemudian mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
Seseorang dengan keberanian yang baik, akan memiliki inisiatif yang baik. Akan
memiliki kepercayaan diri yang baik, oleh karenanya produktifitas yang
dihasilkannya juga akan tinggi. Seseorang dengan keikhlasan dalam bekerja akan
memiliki hasil yang lebih hebat lagi. Sikap dan perilaku kerjanya yang
dianggapnya sebagai ibadah membuatnya bekerja tanpa pamrih, kondisi ini
mendorong perilaku kerja yang tidak asal, perilaku kerja yang tidak kenal
pamrih, sehingga menimbulkan perilaku kerja yang tidak kenal lelah. Perilaku kerja
seperti ini tentu akan meningkatkan produktifitas tinggi dalam organisasi.
Pengabdian
selalu berkaitan dengan upaya mengambil tanggung jawab lebih dari kewajiban
yang seharusnya dilakukan. Pengabdian juga selalu berkaitan dengan sikap yang
lebih menomor duakan kepentingan sendiri dibandingkan dengan kepentingan
bersama atau kepentingan organisasi. Pengabdian juga selalu jauh dari
pamrih-pamrih material, hubungan transaksional, dan kebencian. Itulah
sebabnya pengabdian dapat terjadi dimanapun posisi atau jabatan orang tersebut
berada. Para pemimpin harus menteladankan pengabdian ini bagi siapapun di dalam
organisasi, para pemimpin harus mampu merubah jargon-jargon tentang pengabdian
menjadi tindakan-tindakan nyata yang dapat dilihat dampaknya. oleh karena itu
para pemimpin harus menumbuhkan kecintaan pada orang-orang di dalam organisasi
terhadap pekerjaan, profesi, rekan-rekannya dan organisasinya. Semakin banyak
orang yang mencintai organisasi, semakin banyak orang yang memahami apa yang
menjadi misi organisasi, semakin banyak orang memahami tentang manfaatnya dalam
organisasi, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan seseorang untuk memiliki
sikap dan perilaku mengabdi. Jargon atau moto tentang bekerja adalah ibadah,
ikhlas beramal, pahlawan tanpa tanda jasa merupakan jargon-jargon yang
bertujuan untuk memotivasi tumbuhnya pengabdian dimanapun orang tersebut berada
dan berperan dalam organisasi, tidak harus menunggu ketika seseorang mendapat
jabatan tertentu.
Akhirnya,
saya tetapkan HIMPUNAN MAHASISWA BIMA UIN MALIKI Malang sebagai ladang
pengabdian itu, membangun ukhwah islamiyah yang hakiki, berdasar kepada nilai
serta norma yang dijunjung tinggi dalam masyarakat pada umumnya, terkhusus dou
dana mbojo.
Semoga apa yang sudah dirancang dan diterapkan selama ini menjadikan hmb makin maju. HMB mumtaz3
BalasHapus