PINTU – PINTU RIZQI YANG BARAKAH
Segala puji hanya milik Allah ‘azza wa
jalla.Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam,keluarga,para sahabat dan orang-orang yang tulus mengikuti
beliau hingga hari akhir.
Diantara perkara yang banyak menyibukkan
hati kaum muslimin adalah mencari rizqi.Sebagian besar kaum muslimin saat ini
memandang bahwa berpegang teguh dengan islam dan menerapkannya dalam
kehidupannya sehari-hari dapat mengurangi rizqi mereka.Bahkan yang lebih parah
dan menyedihkan,tidak sedikit dari kaum mislimin berangkapan bahwa untuk
mendapatkan kemudahan di bidang materi dan kemapanan ekonomi hendaknya mereka
menutup mata dari hukum – hukum islam, terutama yang berkenaan dengan hukum
halal dan haram.Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.
Mereka itu lupa atau berpura-pura lupa bahwa
Allah subhanahu wa ta’ala mensyari’atkan
agamanya sebagai petunjuk bagi umat manusia tidak hanya dalam
perkara-perkara kebahagiaan akhirat saj.Namun Allah ta’ala mensyari’atkan agama ini juga untuk menunjuki manusia dalam
urusan kehidupan dan kebahagiaan di dunia.
Sebagaimana
Imam al- Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu,ia berkata :
“Sesungguhnya
doa yang sering diucapkan oleh nabi shalallahu ‘alaihi wa salam adalah,”wahai
tuhan kami,karuniakanlah kepada kami kebaikan didunia dan diakhirat,dan jagalah
kami dari siksa api neraka”(HR. al- Bukhari,no 6389).
Allah ta’ala
dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak meninggalkan umat islam tanpa
petunjuk dalam kegelapan dan keraguan dalam usaha mencari rizqi. Tapi
sebaliknya,sebab –sebab mendapat rizqi telah diatur dan dijelaskan . Seandainya
muslimin mau memahami dan menyadarinya,niscaya Allah ta’ala akan memudahkan
mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizqi dari setiap arah,serta akan
dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi.Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini kami ingin menjelaskan tentang berbagai sebab diatas dan
meluruskan pemahaman yang salah dalam usaha mencari rizqi.
PINTU – PINTU RIZQI
Diantara
sebab-sebab diturunkannya rizqi antara lain adalah :
1.
Bertaqwa kepada Allah.
Bertaqwa
berarti menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.Dengan
taqwa maka Allah ta’ala akan membuka pintu rizqi yang penuh berkah, bukan rizqi
yang dilaknat Allah. Allah ta’ala berfirman :
“Sekiranya penduduk negri- negri mau
beriman dan bertaqwa,pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami),maka kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya”.(QS. Al- A’raf :96 ).
2.
Beristighfar (memahami)
dan Bertaubat kepada Allah.
Sebagaimana
firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang Nabi Nuh ‘alaihissalam yang berkata
kepada kaumnya :
“ Maka aku katakan kepada mereka,’mohon
ampunlah kepada tuhanmu’,sesungguhnya Dia adalah maha pengampun,niscaya Dia
akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan hartamu dan
anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula (di dalamnya
)untukmu sungai-sungai.”(QS. Nuh: 10 -12 )
Al-Hafidz
Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat yang mulia diatas berkata
:”maknanya,jika kalian bertaubat kepada Allah dan meminta ampun
kepada-Nya,niscaya ia akan memperbanyak rizqi kalian,ia akan menurunkan air
hujan serta keberkahan dari langit,mengeluarkan untuk kalian keberkahan dari
bumi,menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,melimpahkan air susu,memperbanyak harta dan
anak-anak untuk kalian,menjadikan kebun-kebun yang didalamnya terdapat
macam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai –sungai diantara
kebun-kebun untuk kalian.(Tafsir Ibnu Katsir,surah Nuh : 10 -12)
3.
Bertawakal.
Yaitu
berusaha dengan maksimal yang disertai dengan sikap menyandarkan diri hanya
kepada Allah ta’ala yang memberikan kesehatan,rizqi,manfaat, bahaya,kekayaan,kemiskinan,hidup
dan kematian serta segala yang ada. Tawakal ini akan membukakan rizqi dari
Allah ta’ala, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya :
“Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang
dikehendaki-Nya.Sesungguhnya telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap
sesuatu.”(QS. At-
Thalaq: 3)
4.
Gemar Berinfak.
Yaitu infaq
yang dianjurkan agama,seperti kepada fakir miskin,menolong orang lain yang
kekurangan ,membantu masjid,untuk kemaslahatan dakwah,atau untuk agama Allah
‘azza wa jalla.
Infaq
dijalan Allah inilah yang menjadikan pintu rizqi terbuka. Allah subhanahu wa
ta’ala berjanji dalam kitab-Nya yang mulia :
“Katakanlah : Sesungguhnya Rabb-ku
melapangkan rizqi bagi siapa yang
dikehendakinya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang
dikehendaki-Nya)”.Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rizqi yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’:39)
5.
Gemar Bersilaturahmi.
Yaitu
berbuat kepada segenap kerabat dari garis keturunan maupun perkawinan dengan
lemah lembut,kasih dan melindungi.Silaturahmi ini menjadi pintu pembuka rizqi
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam :
“Siapa yang senang untuk dilapangkan
rizqinya dan diakhirkan ajalnya
(di panjangkan serta diberkahi
umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahmi.”(HR. Bukhari )
Silaturahmi
ini menyamngkut pula kerabat yang belum islam atau yang bermaksiat, dengan
usaha menyadarkan mereka, bukan malah mendukung kemungkaran atau
kemaksiatannya. Apabila mereka semakin merajalela dengan cara silaturahmi
seerti ini,maka menjauhi adalah yang terbaik,hanya saja hendaknya kita tetap
memohon hidayah untuk mereka.
Kita memohon
kepada Allah agar dibukakan bagi kita pintu-pintu rizqi-Nya dari langit dan
bumi , rizqqi yang baik,penuh berkah,bermanfaat bagi kita semua. Dan kita
memohon kepada-Nya agar dapat menggunakan rizqi tersebut untuk sesuatu yang
bermanfaat bagi kita baik didunia maupun di akhirat.Terakhir,semoga Allah
memberi hidayah kaum muslimin untuk kembali kepada ajaran islam yang
sesungguhnya yang berdasar kepada al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman
as-salaf ash-shahih.Barakallahu fik. amin.
Malang,10 Agustus 2015
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar