Senin, 25 Januari 2016

PINTU - PINTU RIZQI YANG BARAKAH



PINTU – PINTU RIZQI YANG BARAKAH
    Segala puji hanya milik Allah ‘azza wa jalla.Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam,keluarga,para sahabat dan orang-orang yang tulus mengikuti beliau hingga hari akhir.
   Diantara perkara yang banyak menyibukkan hati kaum muslimin adalah mencari rizqi.Sebagian besar kaum muslimin saat ini memandang bahwa berpegang teguh dengan islam dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari dapat mengurangi rizqi mereka.Bahkan yang lebih parah dan menyedihkan,tidak sedikit dari kaum mislimin berangkapan bahwa untuk mendapatkan kemudahan di bidang materi dan kemapanan ekonomi hendaknya mereka menutup mata dari hukum – hukum islam, terutama yang berkenaan dengan hukum halal dan haram.Hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.
   Mereka itu lupa atau berpura-pura lupa bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mensyari’atkan  agamanya sebagai petunjuk bagi umat manusia tidak hanya dalam perkara-perkara kebahagiaan akhirat saj.Namun Allah ta’ala mensyari’atkan  agama ini juga untuk menunjuki manusia dalam urusan kehidupan dan kebahagiaan di dunia.
Sebagaimana Imam al- Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,ia berkata :
“Sesungguhnya doa yang sering diucapkan oleh nabi shalallahu ‘alaihi wa salam adalah,”wahai tuhan kami,karuniakanlah kepada kami kebaikan didunia dan diakhirat,dan jagalah kami dari siksa api neraka”(HR. al- Bukhari,no 6389).
Allah ta’ala dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam tidak meninggalkan umat islam tanpa petunjuk dalam kegelapan dan keraguan dalam usaha mencari rizqi. Tapi sebaliknya,sebab –sebab mendapat rizqi telah diatur dan dijelaskan . Seandainya muslimin mau memahami dan menyadarinya,niscaya Allah ta’ala akan memudahkan mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizqi dari setiap arah,serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi.Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami ingin menjelaskan tentang berbagai sebab diatas dan meluruskan pemahaman yang salah dalam usaha mencari rizqi.
PINTU – PINTU RIZQI
Diantara sebab-sebab diturunkannya rizqi antara lain adalah :
1.     Bertaqwa kepada Allah.
Bertaqwa berarti menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.Dengan taqwa maka Allah ta’ala akan membuka pintu rizqi yang penuh berkah, bukan rizqi yang dilaknat Allah. Allah ta’ala berfirman :
“Sekiranya penduduk negri- negri mau beriman dan bertaqwa,pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami),maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.(QS. Al- A’raf :96 ).
2.     Beristighfar (memahami) dan Bertaubat kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang Nabi Nuh ‘alaihissalam yang berkata kepada kaumnya :
“ Maka aku katakan kepada mereka,’mohon ampunlah kepada tuhanmu’,sesungguhnya Dia adalah maha pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan hartamu dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula (di dalamnya )untukmu sungai-sungai.”(QS. Nuh: 10 -12 )
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat yang mulia diatas berkata :”maknanya,jika kalian bertaubat kepada Allah dan meminta ampun kepada-Nya,niscaya ia akan memperbanyak rizqi kalian,ia akan menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit,mengeluarkan untuk kalian keberkahan dari bumi,menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,melimpahkan air susu,memperbanyak harta dan anak-anak untuk kalian,menjadikan kebun-kebun yang didalamnya terdapat macam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai –sungai diantara kebun-kebun untuk kalian.(Tafsir Ibnu Katsir,surah Nuh : 10 -12)

3.     Bertawakal.
Yaitu berusaha dengan maksimal yang disertai dengan sikap menyandarkan diri hanya kepada Allah ta’ala yang memberikan kesehatan,rizqi,manfaat, bahaya,kekayaan,kemiskinan,hidup dan kematian serta segala yang ada. Tawakal ini akan membukakan rizqi dari Allah ta’ala, sebagaimana janji-Nya dalam firman-Nya :
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah  melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.Sesungguhnya telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”(QS. At- Thalaq: 3)
4.     Gemar Berinfak.
Yaitu infaq yang dianjurkan agama,seperti kepada fakir miskin,menolong orang lain yang kekurangan ,membantu masjid,untuk kemaslahatan dakwah,atau untuk agama Allah ‘azza wa jalla.
Infaq dijalan Allah inilah yang menjadikan pintu rizqi terbuka. Allah subhanahu wa ta’ala berjanji dalam kitab-Nya yang mulia :
“Katakanlah : Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rizqi  bagi siapa yang dikehendakinya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang dikehendaki-Nya)”.Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rizqi yang sebaik-baiknya”               (QS. Saba’:39)
5.     Gemar Bersilaturahmi.
Yaitu berbuat kepada segenap kerabat dari garis keturunan maupun perkawinan dengan lemah lembut,kasih dan melindungi.Silaturahmi ini menjadi pintu pembuka rizqi sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam :
“Siapa yang senang untuk dilapangkan rizqinya dan diakhirkan ajalnya              (di panjangkan  serta diberkahi umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahmi.”(HR. Bukhari )
Silaturahmi ini menyamngkut pula kerabat yang belum islam atau yang bermaksiat, dengan usaha menyadarkan mereka, bukan malah mendukung kemungkaran atau kemaksiatannya. Apabila mereka semakin merajalela dengan cara silaturahmi seerti ini,maka menjauhi adalah yang terbaik,hanya saja hendaknya kita tetap memohon hidayah untuk mereka.
Kita memohon kepada Allah agar dibukakan bagi kita pintu-pintu rizqi-Nya dari langit dan bumi , rizqqi yang baik,penuh berkah,bermanfaat bagi kita semua. Dan kita memohon kepada-Nya agar dapat menggunakan rizqi tersebut untuk sesuatu yang bermanfaat bagi kita baik didunia maupun di akhirat.Terakhir,semoga Allah memberi hidayah kaum muslimin untuk kembali kepada ajaran islam yang sesungguhnya yang berdasar kepada al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman as-salaf ash-shahih.Barakallahu fik. amin.

Malang,10 Agustus 2015
                                                                                                            Penulis

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar