Oleh : Sang Timur (ibnu abdul khalik)
Pembangunan daerah merupakan salah satu bagian dari pembangunan
nasional yang tidak dapat dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Untuk
mendukung penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dibutuhkan kewenangan
yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di tiap-tiap daerah .
Pembangunan yang direncanakan tersebut harus berjalan seiring dengan
harapan dan cita cita masyarakatnya, sehingga diharapkan program yang
dijalankan mendapatkan dukungan dari masyarakat dan meraih hasil yang
maksimal.
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya bangsa Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang yang memiliki berbagai macam potensi
pariwisata, baik wisata alam maupun wisata budaya karna Indonesia
mempunyai bermacam macam suku, adat istiadat, dan kebudayaan serta
karena letak geografis negara Indonesia sebagai negara tropis yang
menghasilkan keindahan alam dan satwa. Hal ini tentu memberi ruang bagi
setiap daerah, termasuk KOTA/KABUPATEN BIMA untuk mengembangkan potensi
daerahnya sekaligus mempublikasikan kepada khalayak tentang potensi yang
ada.
Berkaca pada wilayah indnonesia yang sangat luas serta didukung
sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk diolah dan
dimanfaatkan juga kekayaan akan seni budaya daerah, adat istiadat,
peninggalan sejarah terdahulu dan yang tidak kalah menarik adalah
keindahan panorama alamnya yang cukup potensial untuk dikembangkan
dengan baik, Menunjukkan bahwa terrnyata pariwisata dapat diandalkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan pembangunan secara
nasional.
Jika kita perhatikan dengan baik, Sebenarnya banyak objek wisata yang
ada di KOTA/KABUPATEN BIMA yang sangat menarik dan belum tersentuh oleh
tangan manusia,. Oleh sebab itu dibutuhkan peran pemerintah dan
masyarkat terkait untuk ikut berperan aktif mengembangkan dan
mempromosikan potensi local yang tersembunyi tersebut. Adanya departemen kebudayaan dan pariwisata juga akan memperlancar tujuan yang dimaksud,
tinggal bagaimana pemerintah selaku pemangku kekuasaan tertinggi
didaerah bersama sama dengan masyarakat dalam menyikapi potensi yang ada.
Pada intinya pariwisata adalah fenomena yang unik dimana wisata
menjadi intinya. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagai dari
kegiatan tersebut yang dilakukan oleh wisatawan (sebutan bagi orang yang
melakukan kegiatan tersebut) secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Pariwisata merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
serta usaha-usahanya yang terkait dibidang tersebut yang pada pada
dasarnya mengandung beberapa unsur yaitu: Manusia, baik sebagai pelaku
maupun sebagai penyedia jasa,, Kgiatan dengan beragam tujuan atau
motivasi perjalanan serta Interaksi antara wisatawan dengan wisatawan,
wisatawan dengan tuan rumah, dan wisatawan dengan penyedia jasa.
Secara sederhana pariwisata adalah kegiatan dinamis manusia dalam
mengisi waktu luangnya dengan hal hal yang menyenangkan termasuk
berwisata dengan motivasi kultural. Saat berwisata, wisatawan tentunya
ingin dilayani untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya. Mereka
melakukan kontak sosial terutama dgn tuan rumah dan penyedia jasa.
Interaksi sosial dan multikulturalisme menjadi sesuatu yang tidak dapat
dihindari dan lintas budaya pun menjadi kondisi yang tidak bisa
dipungkiri apalagi dengan pergerakan kegiatan wisata yang mengarah pada
globalisasi maka lintas budaya pasti akan terjadi di tengah masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar