Senin, 28 Agustus 2017

PESONA BIMA

                                                   PARIWISATA DAN POTENSINYA
                                                   Oleh : Sang Timur (ibnu abdul khalik)

Pembangunan daerah merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang tidak dapat dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dibutuhkan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di tiap-tiap daerah . Pembangunan yang direncanakan tersebut harus berjalan seiring dengan harapan dan cita cita masyarakatnya, sehingga diharapkan program yang dijalankan mendapatkan dukungan dari masyarakat dan meraih hasil yang maksimal.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya bangsa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata, baik wisata alam maupun wisata budaya karna Indonesia mempunyai bermacam macam suku, adat istiadat, dan kebudayaan serta karena letak geografis negara Indonesia sebagai negara tropis yang menghasilkan keindahan alam dan satwa. Hal ini tentu memberi ruang bagi setiap daerah, termasuk KOTA/KABUPATEN BIMA untuk mengembangkan potensi daerahnya sekaligus mempublikasikan kepada khalayak tentang potensi yang ada. 

Berkaca pada wilayah indnonesia yang sangat luas serta didukung sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan juga kekayaan akan seni budaya daerah, adat istiadat, peninggalan sejarah terdahulu dan yang tidak kalah menarik adalah keindahan panorama alamnya yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan baik, Menunjukkan bahwa terrnyata pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan pembangunan secara nasional. 

Jika kita perhatikan dengan baik, Sebenarnya banyak objek wisata yang ada di KOTA/KABUPATEN BIMA yang sangat menarik dan belum tersentuh oleh tangan manusia,. Oleh sebab itu dibutuhkan peran pemerintah dan masyarkat terkait untuk ikut berperan aktif mengembangkan dan mempromosikan potensi local yang tersembunyi tersebut. Adanya departemen kebudayaan dan pariwisata juga akan memperlancar tujuan yang dimaksud, tinggal bagaimana pemerintah selaku pemangku kekuasaan tertinggi didaerah bersama sama dengan masyarakat dalam menyikapi potensi yang ada.

Pada intinya pariwisata adalah fenomena yang unik dimana wisata menjadi intinya. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut yang dilakukan oleh wisatawan (sebutan bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut) secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usahanya yang terkait dibidang tersebut yang pada pada dasarnya mengandung beberapa unsur yaitu: Manusia, baik sebagai pelaku maupun sebagai penyedia jasa,, Kgiatan dengan beragam tujuan atau motivasi perjalanan serta Interaksi antara wisatawan dengan wisatawan, wisatawan dengan tuan rumah, dan wisatawan dengan penyedia jasa.
Secara sederhana pariwisata adalah kegiatan dinamis manusia dalam mengisi waktu luangnya dengan hal hal yang menyenangkan termasuk berwisata dengan motivasi kultural. Saat berwisata, wisatawan tentunya ingin dilayani untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya. Mereka melakukan kontak sosial terutama dgn tuan rumah dan penyedia jasa. Interaksi sosial dan multikulturalisme menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dan lintas budaya pun menjadi kondisi yang tidak bisa dipungkiri apalagi dengan pergerakan kegiatan wisata yang mengarah pada globalisasi maka lintas budaya pasti akan terjadi di tengah masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar