ILMU,AMAL, DAN BENIH KESADARAN
Taburlah benih kebaikan dan tumbuhkanlah benih kesadaran. Tidak
banyak memang para pejuang yang bisa merasakan kemenangan atas hasil
perjuangannya. Akan tetapi, itu bukan berarti harus berhenti melakukan
sesuatu dan memperjuangkannya. Hidup ini menjadi sederhana saat kau
mengetahui bahwaa semua ini hanyalah tentang kita, mengisi hari sesuai
dengan alurnya, menanam benih kebaikan dalam setiap langkah perjuangan
.Benih kebaikan itulah yang kemudian memberatkan timbangan amal,
melancarkan langkah menuju jannah(surga).
Jangan salah, apa yang
kita nikmati sekarang adalah benih yang telah ditaburi para pendahulu.
Harusnya kita menyadari akan hal tersebut agar generasi selanjutnya bisa
menikmati aktivitas kebaikan dan berbagai proses ketaatan dengan tenang
dan lapang.
Sebagai kader perjuangan bangsa, kita harus mewarisi
proses yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita. Dalam hal ini ada
3 proses penting yang harus dilakukan yaitu MENABUR, MEMBESARKAN, dan MENGUATKAN. Menabur benih kebaikan untuk memberi pijakan awal inspirasi
kepada generasi selanjutnya untuk dibesarkan dan dikuatkan atau hanya
membesarkannya saja atau mungkin hanya ikut menguatkan saja. Semuanya adalah
pilihan, pilihan untuk diambil salah satunya, bukan untuk ditinggalkan.
Ketahuilah, berilmu saja tidak cukup, kita
harus beramal. Hidup tidak akan menjadi lebih baik saat kita mengetahui
saja, akan tetapi harus dilakukan. Melakukan sesuatu akan
menghadirkan(menghasilkan) sesuatu. Orang bijak mengatakan, apa yang kau
tanam, itu yang kau tunai. Jika mengetahui dan tidak dilakukan, itu
sama saja dengan berdiam diri. Dalam ungkapan lain, dikatakan bahwa dunia ini berubah menjadi lebih baik
bukan karena banyaknya orang yang berpengetahuan melimpah. Akan tetapi
karna mereka melakukan dari hasil pengetahuan yang mereka miliki. Artinya
ADA AKSI, TIDAK HANYA BERTEORI.
Mengutip pendapat Hasan Al Banna
: Didunia ini, dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit saja dari
mereka yang sadar. Dan dari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit saja
yang berislam. Dan dari mereka yang berislam, jauh lebih sedikit lagi
yang berdakwah. Dari mereka yang berdakwah, jauh lebih sedikit lagi
yang berjuang. Dari sedikit yang berjuang, jauh lebih sedikit yang
bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit saja dari
mereka yang sampai akhir perjalanan(istiqomah).
Suadara, Ketika kita
dihadapkan pada keburukan, maka menjadi keharusan untuk menghentikannya,
jika tidak maka keburukan akan merajalela. Saat kita mendiamkan
perkara tersebut, kita pun ikut berdosa, Dosa karna tidak melakukan
apapun, dosa karna tidak menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Saudaraku, saat kita tidak peduli padahal memiliki kemampuan untuk amar
ma’ruf nahi munkar, maka perlu kiranya untuk kita berkaca pada firman
Allah SWT, sebagai bahan perenungan sekaligus peringatan untuk kita
semuanya :
Tahukah kamu orang yang mendustakan agama ? mereka adalah
orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin.
Maka celah bagi orang2 yang sholat, yaitu orang2 yang lalai dari
sholatnya, orang2 yang berbuat riya dan enggan membantu dengan barang
yang berguna. (QS. Al Maun). Allahu a'lam.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
@muhasabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar